Dengan kapasitas produksi yang besar, smelter ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor produk olahan nikel dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
“Nilai ekspor produk nikel naik delapan kali lipat dari USD 4,31 miliar pada 2017 menjadi USD 34,44 miliar pada 2023,”ujar Airlangga dikutip dari RRI.co.id.
Total investasi dalam rangka hilirisasi nikel sendiri hingga Juni 2024 mencapai angka USD 30 miliar. Investasi tersebut berfokus pada pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik serta pembangunan smelter.
Airlagga juga mengungkapkan bahwa kehadiran kawasan industri hilirisasi nikel ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Morowali, bahkan hingga empat kali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Kata Kunci : Pembangunan Smelter Nikel di Kawasan Industri Neo Energy Morowali Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Hilirisasi
Ada Dugaan Pelanggaran HAM Dibalik Aktivitas Tambang di Musi Banyuasin, Berikut Kronologinya
09 Des 2024, 13:08 WIB
Indonesia dan Kanada Jalin Kerjasama Sektor Mineral Kritis dan Transisi Energi
04 Des 2024, 10:54 WIB
Nasional
26 Nov 2024, 10:29 WIB
Nasional
25 Nov 2024, 13:23 WIB
Nasional
25 Nov 2024, 10:11 WIB
Energi
21 Nov 2024, 10:24 WIB
Sustainability
20 Nov 2024, 13:56 WIB
Energi
15 Nov 2024, 10:43 WIB
Nasional
12 Nov 2024, 10:08 WIB
Nasional
07 Nov 2024, 14:31 WIB
Nasional
07 Nov 2024, 10:25 WIB
Nasional
06 Nov 2024, 13:55 WIB
Energi
05 Nov 2024, 11:03 WIB
Nasional
04 Nov 2024, 13:34 WIB
Energi
04 Nov 2024, 10:07 WIB
Nasional
01 Nov 2024, 11:09 WIB
Lingkungan
30 Okt 2024, 13:30 WIB
Minyak dan Gas
29 Okt 2024, 14:49 WIB
Energi
29 Okt 2024, 10:40 WIB
Informasi CSR
28 Okt 2024, 14:29 WIB
Energi
28 Okt 2024, 10:18 WIB
Energi
25 Okt 2024, 21:03 WIB