Fashion Brand Season Sale
Fashion Brand Season Sale
Home
»
Nasional
»
Detail Berita


Kasus Polisi Tembak Polisi Diduga Akibat Lindungi Tambang Ilegal, Penegakan Hukum Harus Transparan

Foto: Ilustrasi tambang (Canva)
Pasang Iklan
Oleh : M. Haris Zakiyuddin

Solok Selatan, Wartatambang.com -- Insiden tragis terjadi pada Jumat (22/11/2024) lalu di Polres Solok Selatan yang melibatkan dua anggota kepolisian di Polres Solok Selatan. AKP Dadang Iskandar yang diduga melindungi pengusaha tambang ilegal galian c menembak rekannya sendiri, AKP Ryanto Ulil hingga tewas.

Peristiwa bermula saat AKP Ryanto selaku Kasat Reskrim Polres Solok Selatan menangkap salah satu pengusaha tambang ilegal dan membawanya ke Polres Solok Selatan. Saat di kantor, AKP Dadang yang merupakan Kabag Ops Polres Solok Selatan menghampiri AKP Ryanto. Tidak lama kemudian suara tembakan terdengar sekitar pukul 00.43 WIB.

Akibat insiden tersebut, anggota Polres Solok Selatan langsung membawa AKP Ryanto ke Puskesmas Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan untuk diberikan pertolongan. Namun sayang nyawa AKP Ryanto tidak tertolong.

Insiden tersebut diduga berkaitan dengan penangkapan seorang pengusaha tambang ilegal yang dilakukan AKP Ryanto. Saat ini, polisi sudah menangkap AKP Dadang dan sedang mendalami kasus yang menewaskan AKP Ryanto tersebut.

Solok Selatan Jadi Surga Pertambangan

Dilansir dari serambinews.com pada Senin (25/11/2024), Sugeng Teguh Santoso selaku Ketua Indonesia Police Watch (IPW) menduga AKP Dadang Iskandar membunuh rekannya untuk melindungi aktivitas pertambangan ilegal.

Sebagai informasi, Solok Selatan merupakan salah satu surga bagi aktivitas pertambangan. Bahkan harta karun yang tersimpan di kabupaten tersebut disinyalir juga menjadi incaran negara lainnya. Tak heran jika Solok Selatan dijuluki sebagai bukit emas karena sumberdaya alamnya yang kaya dan melimpah.



Halaman :

Kata Kunci : Kasus Polisi Tembak Polisi Diduga Akibat Lindungi Penambangan Ilegal, Penegakan Hukum Harus Transparan

Sorotan


Teknologi Oil Separator, Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Limbah Industri Tambang

Teknologi

Ketegangan Global Dikhawatirkan Meningkat Terkait Mineral Tanah Jarang (REE)

Internasional

Imbas Pembatasan Kuota Produksi, Harga Nikel Diprediksi Naik Signifikan Tahun Ini

Liputan Khusus

Menimbang Untung-Rugi Rencana Indonesia Membeli Minyak Mentah dari Rusia

Minyak dan Gas

Presiden Prabowo Tunjuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Sebagai Ketua Satgas Hilirisasi

Nasional

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Ironi Ketahanan Energi, Ini Alasan Indonesia Mengimpor Minyak dari Singapura

Ulasan

Energi Panas Bumi Jadi Andalan Bauran EBT Hingga Akhir 2024

Energi

Tambang Batubara di Afghanistan Runtuh, Beberapa Orang Terjebak

Internasional

WALHI Sumbar Sebut Ada Dugaan Aliran Dana Tambang Ilegal 600 Juta Per Bulan Kepada Aparat

Nasional

Bekas Tambang Grasberg Dalam Proses Reklamasi, Berapa Dananya?

Lingkungan

Pasang Iklan

Baca Juga

Pemerintah Akan Dorong Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Swasembada Energi

Energi

Ada Dugaan Pelanggaran HAM Dibalik Aktivitas Tambang di Musi Banyuasin, Berikut Kronologinya

Nasional

Di Tengah Gencarnya Transisi Energi, Mengapa Indonesia Masih Pakai Batubara?

Energi

Indonesia dan Kanada Jalin Kerjasama Sektor Mineral Kritis dan Transisi Energi

Nasional

Harga Komoditas Produk Pertambangan Turun Jelang Pergantian Tahun, Mengapa?

Nasional

Pasang Iklan

Berita Lainnya

China Temukan Cadangan Emas Raksasa Berkualitas Tinggi

Internasional

Bahlil Akui Indonesia Masih Impor Nikel Meski Punya Cadangan Terbesar di Dunia, Ada Apa?

Nasional

Kasus Polisi Tembak Polisi Diduga Akibat Lindungi Tambang Ilegal, Penegakan Hukum Harus Transparan

Nasional

Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakati Kerjasama Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Nasional

Pemerintah Akan Pangkas Izin Sektor Energi Panas Bumi Jadi 5 Hari

Energi

Pasang Iklan