Fashion Brand Season Sale
Fashion Brand Season Sale
Home
»
Nasional
»
Detail Berita


WALHI Sumbar Sebut Ada Dugaan Aliran Dana Tambang Ilegal 600 Juta Per Bulan Kepada Aparat

Foto: Ilustrasi pertambangan ilegal (Canva)
Pasang Iklan
Oleh : M. Haris Zakiyuddin

Sumatera Barat, Wartatambang.com -- Kasus tambang ilegal yang berada di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat masih terus berjalan hingga saat ini. Kasus terus diselidiki semenjak kasus tembak mati AKP Ryanto Ulil selaku Kasat Reskrim Solok Selatan oleh rekannya sendiri, AKP Dadang selaku Kabag Ops Polres Solok Selatan.

Awal mula kasus penembakan sesama anggota kepolisian tersebut terjadi saat AKP Ryanto Ulil menangkap terduga pelaku penambangan ilegal di Solok Selatan. AKP Dadang yang diduga melindugi pelaku akhirnya menembak rekannya sendiri di Polres Solok Selatan.

Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Barat (WALHI Sumbar) menuding adanya keterlibatan AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara selaku Kapolres Solok Selatan dalam kasus tambang ilegal di Solok Selatan.

Wengki Purwanto selaku Direktur Eksekutif WALHI Sumbar menduga, AKBP Arief Mukti menerima aliran uang dari aktivitas tambang ilegal di Solok Selatan. Menurut analisis WALHI Sumbar, fakta ini belum dijelaskan kepada publik oleh pihak kepolisian.

“Ternyata Kapolres Solok Selatan disebut menerima aliran dana tambang ilegal itu Rp 600 juta per bulan, terdiri dari 20 unit alat berat dan dari tambang-tambang lain yang disebut juga tambang tradisional,” ungkap Wengki dikutip dari TribunPadang.com pada Jumat (13/12/2024).

Menanggapi tudingan dari WALHI Sumbar, Kabid Humas Polda Sumatera Barat menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah mendalami dugaan keterlibatan AKBP Arief Mukti dalam kasus tambang ilegal di Solok Selatan.

Adanya fakta ini membuat WALHI Sumbar meminta kepada pihak kepolisian secara khusus Kapolri untuk turun tangan serta mengusut tuntas semua yang terlibat dalam aktivitas tambang ilegal di Sumatera Barat. Ia menuturkan bahwa Kapolri perlu memeriksa Kapolda serta semua Kapolres yang berada di Sumatera Barat.



Halaman :

Kata Kunci : WALHI Sumbar Sebut Adanya Dugaan Aliran Dana Tambang Ilegal 600 Juta Per Bulan Kepada Aparat

Sorotan


Teknologi Oil Separator, Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Limbah Industri Tambang

Teknologi

Ketegangan Global Dikhawatirkan Meningkat Terkait Mineral Tanah Jarang (REE)

Internasional

Imbas Pembatasan Kuota Produksi, Harga Nikel Diprediksi Naik Signifikan Tahun Ini

Liputan Khusus

Menimbang Untung-Rugi Rencana Indonesia Membeli Minyak Mentah dari Rusia

Minyak dan Gas

Presiden Prabowo Tunjuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Sebagai Ketua Satgas Hilirisasi

Nasional

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Ironi Ketahanan Energi, Ini Alasan Indonesia Mengimpor Minyak dari Singapura

Ulasan

Energi Panas Bumi Jadi Andalan Bauran EBT Hingga Akhir 2024

Energi

Tambang Batubara di Afghanistan Runtuh, Beberapa Orang Terjebak

Internasional

WALHI Sumbar Sebut Ada Dugaan Aliran Dana Tambang Ilegal 600 Juta Per Bulan Kepada Aparat

Nasional

Bekas Tambang Grasberg Dalam Proses Reklamasi, Berapa Dananya?

Lingkungan

Pasang Iklan

Baca Juga

Pemerintah Akan Dorong Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Swasembada Energi

Energi

Ada Dugaan Pelanggaran HAM Dibalik Aktivitas Tambang di Musi Banyuasin, Berikut Kronologinya

Nasional

Di Tengah Gencarnya Transisi Energi, Mengapa Indonesia Masih Pakai Batubara?

Energi

Indonesia dan Kanada Jalin Kerjasama Sektor Mineral Kritis dan Transisi Energi

Nasional

Harga Komoditas Produk Pertambangan Turun Jelang Pergantian Tahun, Mengapa?

Nasional

Pasang Iklan

Berita Lainnya

China Temukan Cadangan Emas Raksasa Berkualitas Tinggi

Internasional

Bahlil Akui Indonesia Masih Impor Nikel Meski Punya Cadangan Terbesar di Dunia, Ada Apa?

Nasional

Kasus Polisi Tembak Polisi Diduga Akibat Lindungi Tambang Ilegal, Penegakan Hukum Harus Transparan

Nasional

Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakati Kerjasama Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Nasional

Pemerintah Akan Pangkas Izin Sektor Energi Panas Bumi Jadi 5 Hari

Energi

Pasang Iklan