Jakarta, Wartatambang.com -- Sebagai upaya mewujudkan swasembada energi, Pemerintah Indonesia akan memaksimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satu sumber energi yang sedang dalam tahap pengembangan ialah pemanfaatan gas bumi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana dalam acara Anugerah Dewan Energi Nasional (DEN) Tahun 2024 di Jakarta pada Selasa (10/12/2024) menyampaikan pentingnya transisi energi.

Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, esdm.go.id, Dadan menyampaikan bahwa transisi energi berkaitan dengan transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan daya saing serta keberlanjutan energi melalui pendekatan-pendekatan keberlanjutan, termasuk dalam subsektor gas bumi.

Daan mengungkapkan bahwa produksi gas bumi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu faktornya ialah dengan adanya penemuan sumber gas bumi di beberapa lokasi, seperti Andaman, Selat Makassar, hingga di sekitar wilayah Papua.

Baca Juga: Energi Panas Bumi Jadi Andalan Bauran EBT Hingga Akhir 2024...

Kementerian ESDM dalam hal ini juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Lifting Migas yang salah satu tugasnya ialah percepatan pengembangan gas bumi, khususnya dari sisi hulu. Satgas ini juga diberikan kewenangan dalam mengambil keputusan sehingga dapat mempercepat pelaksanaan.

Pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi nasional tidak hanya dalam bentuk bahan bakar, namun juga dalam bentuk bahan baku. Dadan menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tengah menyediakan gas untuk bahan pupuk.

Dalam realisasinya, saat ini pemanfaatan gas bumi untuk kepentingan industri mencapai 1.461,85 BBTUD. Pemerintah juga tengah mengkaji kebijakan keberlanjutan sebagian besar gas bumi untuk industri yang akan diberikan harga khusus atau harga gas bumi tertentu (HGBT).

Baca Juga: Di Tengah Gencarnya Transisi Energi, Mengapa Indonesia Masih Pakai Batubara?...