Produk pertambangan seperti konsentrat tembaga, konsentrat besi laterit, konsentrat tembaga, serta konsentrat seng merupakan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga akibat lemahnya permintaan global dan kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga konsentrat tembaga turun ke level rata-rata harga USD 3.750,03 per WE atau berkisar 3,12 persen. Sedangkan konsentrat besi laterit menyusut menjadi USD 43,61 per WE atau sebesar 7,37 persen.
Untuk konsentrat timbal sendiri mengalam penurunan rata-rata harga menjadi USD 820,29 per WE atau sekitar 7,48 persen. Sedangkan konsentrat seng terjun ke rata-rata harga USD 685,89 per WE atau sebesar 14,46 persen
Faktor-Faktor Penyebab Penurunan Harga
Penurunan harga ini utamanya disebabkan oleh melemahnya permintaan dari pasar internasional. Hal ini diungkapkan oleh Isy Karim selaku Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan.
Ia menambahkan, Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar pada bulan septeber jadi terpengaruh.
Penetapan HPE produk pertambangan pada bulan September 2024 didasari oleh masukan secara tertulis dari Kementerian ESDM.
Hitungan data yang dilakukan Kementeriat ESDM dilandaskan harga pada Asian Metal, London Bullion Market Association (LBMA), serta London Metal Exchange (LME).
Setelah itu, penetapan HPE dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi Kemendag, Kementerian ESDM, Kemenko Perekonomian, Kemenko Marves, Kemenkeu, serta Kemenperin selaku instansi terkait.
Penetapan harga pada bulan September 2024 ini termuat dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1199 Tahun 2024 tentang Harga Patokan Eskpor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar
Tantangan dan Prospek ke Depan
Dengan kondisi pasar yang tidak menentu, para pelaku industri tambang diharapkan dapat lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan.
Meskipun harga diprediksi masih berfluktuasi dalam beberapa bulan ke depan, langkah adaptif dari industri dan dukungan kebijakan pemerintah diharapkan mampu menjaga stabilitas sektor pertambangan.
Penurunan harga komoditas tambang menjadi pengingat akan pentingnya diversifikasi pasar dan inovasi dalam industri untuk menghadapi dinamika ekonomi global.
Para pelaku usaha dan pemerintah perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa sektor pertambangan tetap menjadi kontributor penting bagi perekonomian nasional meski di tengah tantangan besar yang dihadapi.
Kata Kunci : Harga Komoditas Tambang Anjlok di September 2024, Pemerintah Soroti Faktor Ekonomi Global
Ada Dugaan Pelanggaran HAM Dibalik Aktivitas Tambang di Musi Banyuasin, Berikut Kronologinya
09 Des 2024, 13:08 WIB
Indonesia dan Kanada Jalin Kerjasama Sektor Mineral Kritis dan Transisi Energi
04 Des 2024, 10:54 WIB
Nasional
26 Nov 2024, 10:29 WIB
Nasional
25 Nov 2024, 13:23 WIB
Nasional
25 Nov 2024, 10:11 WIB
Energi
21 Nov 2024, 10:24 WIB
Sustainability
20 Nov 2024, 13:56 WIB
Energi
15 Nov 2024, 10:43 WIB
Nasional
12 Nov 2024, 10:08 WIB
Nasional
07 Nov 2024, 14:31 WIB
Nasional
07 Nov 2024, 10:25 WIB
Nasional
06 Nov 2024, 13:55 WIB
Energi
05 Nov 2024, 11:03 WIB
Nasional
04 Nov 2024, 13:34 WIB
Energi
04 Nov 2024, 10:07 WIB
Nasional
01 Nov 2024, 11:09 WIB
Lingkungan
30 Okt 2024, 13:30 WIB
Minyak dan Gas
29 Okt 2024, 14:49 WIB
Energi
29 Okt 2024, 10:40 WIB
Informasi CSR
28 Okt 2024, 14:29 WIB
Energi
28 Okt 2024, 10:18 WIB
Energi
25 Okt 2024, 21:03 WIB