Fashion Brand Season Sale
Fashion Brand Season Sale
Home
»
Nasional
»
Detail Berita


Mayoritas Komoditas Produk Pertambangan Alami Kenaikan Pada Oktober 2024

Foto: Ilustrasi pertambangan (Istimewa)
Pasang Iklan
Oleh : M. Haris Zakiyuddin

Jakarta, Wartatambang.com -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengemukakan bahwa mayoritas komoditas dari produk pertambangan mengalami kenaikan harga pada periode Oktober 2024.

Kemendag juga menyampaikan bahwa variasi tren terhadap permintaan memiliki dampak bagi fluktuasi harga beberapa komoditas produk pertambangan di pasar global.

“Terjadi peningkatan harga untuk komoditas konsentrat tembaga, konsentrat seng, dan konsentrat timbal jika dibandingkan dengan periode September 2024. Sedangkan harga komoditas besi laterit turun jika dibandngkan dengan periode sebelumnya,” ujar Isy Karim selaku Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan dalam keterangan tertulis Kemendag pada Selasa (01/10/2024).

Perubahan ini tentu berpengaruh terhadap penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) pada periode Oktober 2024.

Penetapan HPE komoditas pertambangan periode Oktober 2024 tersebut telah dituangkan dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1328 Tahun 2024 pada 30 September 2024 mengenai Harga Patokan Eskpor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar.

Produk konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) mengalami kenaikan sebesar 3,06 % menjadi rata-rata USD 3.867,45/WE. Selain itu, konsentrat seng (Zn ≥ 51%) mengalami kenaikan sebesar 10,82% menjadi rata-rata 760,10/WE.

Sementara itu, produk pertambangan yang juga mengalami kenaikan ialah konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) sebesar 0,72% yang mana harga rata-ratanya menjadi USD 826,18/WE.



Halaman :

Kata Kunci : Kemendag Sampaikan Mayoritas Komoditas Produk Pertambangan Alami Kenaikan Pada Oktober 2024

Sorotan


Teknologi Oil Separator, Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Limbah Industri Tambang

Teknologi

Ketegangan Global Dikhawatirkan Meningkat Terkait Mineral Tanah Jarang (REE)

Internasional

Imbas Pembatasan Kuota Produksi, Harga Nikel Diprediksi Naik Signifikan Tahun Ini

Liputan Khusus

Menimbang Untung-Rugi Rencana Indonesia Membeli Minyak Mentah dari Rusia

Minyak dan Gas

Presiden Prabowo Tunjuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Sebagai Ketua Satgas Hilirisasi

Nasional

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Ironi Ketahanan Energi, Ini Alasan Indonesia Mengimpor Minyak dari Singapura

Ulasan

Energi Panas Bumi Jadi Andalan Bauran EBT Hingga Akhir 2024

Energi

Tambang Batubara di Afghanistan Runtuh, Beberapa Orang Terjebak

Internasional

WALHI Sumbar Sebut Ada Dugaan Aliran Dana Tambang Ilegal 600 Juta Per Bulan Kepada Aparat

Nasional

Bekas Tambang Grasberg Dalam Proses Reklamasi, Berapa Dananya?

Lingkungan

Pasang Iklan

Baca Juga

Pemerintah Akan Dorong Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Swasembada Energi

Energi

Ada Dugaan Pelanggaran HAM Dibalik Aktivitas Tambang di Musi Banyuasin, Berikut Kronologinya

Nasional

Di Tengah Gencarnya Transisi Energi, Mengapa Indonesia Masih Pakai Batubara?

Energi

Indonesia dan Kanada Jalin Kerjasama Sektor Mineral Kritis dan Transisi Energi

Nasional

Harga Komoditas Produk Pertambangan Turun Jelang Pergantian Tahun, Mengapa?

Nasional

Pasang Iklan

Berita Lainnya

China Temukan Cadangan Emas Raksasa Berkualitas Tinggi

Internasional

Bahlil Akui Indonesia Masih Impor Nikel Meski Punya Cadangan Terbesar di Dunia, Ada Apa?

Nasional

Kasus Polisi Tembak Polisi Diduga Akibat Lindungi Tambang Ilegal, Penegakan Hukum Harus Transparan

Nasional

Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakati Kerjasama Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Nasional

Pemerintah Akan Pangkas Izin Sektor Energi Panas Bumi Jadi 5 Hari

Energi

Pasang Iklan