Fashion Brand Season Sale
Fashion Brand Season Sale
Home
»
Energi
»
Detail Berita


5 Sumberdaya Alam Sektor Pertambangan Terbesar di Indonesia

Foto: Ilustrasi batubara (www.ijintender.co.id)
Pasang Iklan
Oleh : M. Haris Zakiyuddin

Semarang, Wartatambang.com — Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan cadangan sumberdaya alam, khususnya sumberdaya alam pada sektor pertambangan.

Sumberdaya alam sektor tambang ini berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional dan memenuhi kebutuhan energi serta bahan industri, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Berikut adalah 5 sumberdaya alam terbesar di Indonesia. 

Batubara

Batubara digunakan sebagai bahan bakar utama untuk pembangkit listrik dan industri karena kandungan energinya yang tinggi. Sebagai salah satu penghasil dan eksportir batubara terbesar di dunia, Indonesia memiliki cadangan terbukti batubara sebesar 35,02 miliar ton.

Pada tahun 2023, Produksi Batubara Indonesia dilaporkan sebesar 775 juta Ton dan di tahun 2024 menteri ESDM memproyeksikan akan produksi batu bara mencapai 710 juta ton.

Dengan asumsi tingkat produksi yang stabil, cadangan batubara Indonesia diperkirakan akan bertahan selama sekitar 40-50 tahun. Namun, faktor seperti peningkatan permintaan domestik untuk pembangkit listrik dan permintaan global dapat mempercepat waktu ketahanan ketersediaan cadangan batubara.

Minyak Bumi

Cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia cukup signifikan, meskipun produksinya terus menurun seiring dengan berkurangnya cadangan yang dapat dieksploitasi.

Minyak bumi dimanfaatkan untuk pemenuhan bahan bakar melalui proses penyulingan. Selain itu, minyak bumi juga menjadi bahan baku bagi berbagai produk kimia, plastik, dan bahan sintetis.

Sebagai komoditas penting bagi Indonesia, Kementerian ESDM pada Januari 2023 menyatakan cadangan minyak bumi terbukti mencapai 2,41 miliar barel. Pada tahun 2023, Indonesia memproduksi 223,53 juta barel minyak mentah, turun dari tahun sebelumnya.

Jika tingkat produksi tetap stabil, cadangan minyak Indonesia diperkirakan akan habis dalam waktu sekitar 9-10 tahun. Namun, pemerintah terus berupaya untuk menemukan cadangan baru melalui eksplorasi di wilayah-wilayah potensial, seperti Blok Masela dan Laut Natuna.

Penemuan terbaru di Blok Andaman dan Ganal Utara meningkatkan cadangan minyak dan gas Indonesia hingga 30%. Namun hal ini masih menunggu eksplorasi lebih lanjut.

Gas Alam

Selain minyak, Indonesia juga kaya akan gas alam. Gas alam merupakan salah satu komoditas penting, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Gas alam digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, pemanas, serta bahan baku industri kimia.

Gas alam cair (LNG) juga diekspor ke berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan energi. Indonesia memiliki cadangan gas alam yang cukup besar dan merupakan salah satu eksportir LNG terbesar di dunia.

Berdasarkan data Rystad Energy, diperkirakan Indonesia memiliki sumber gas alam lebih dari 100 trillion cubic feet (TCF) setelah Penemuan terbaru di Blok Andaman dan Ganal Utara. Disis lain, data terakhir dari Menteri ESDM pada 2021 menyatakan bahwa cadangan gas alam Indonesia ada pada angka 41,62 triliun kaki kubik persegi (trillion square cubic feet/TSCF.

Produksi gas alam Indonesia sendiri sekitar 2,3 triliun kaki kubik (Tcf) per tahun. Dengan tingkat produksi saat ini, cadangan gas alam Indonesia diperkirakan akan bertahan selama sekitar 27 tahun. Proyek-proyek besar seperti Blok Masela di Maluku diharapkan akan menambah cadangan dan memperpanjang masa eksploitasi gas alam di Indonesia.

Nikel

Nikel banyak digunakan dalam industri baja tahan karat, elektronik, dan yang paling penting saat ini adalah untuk baterai lithium-ion yang digunakan pada kendaraan listrik (EV).

Berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2023. Cadangan nikel Indonesia tercatat pada angka 5,33 miliar ton yang terdiri dari cadangan yang diperkirakan sebesar 3,42 miliar ton serta cadangan terbukti sebesar 1,9 miliar ton.

Produksi nikel di Indonesia mencapai sekitar 1,6 juta metrik ton per tahun. Tingginya permintaan dari industri baterai global telah mendorong peningkatan produksi dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan cadangan yang ada serta tingkat produksi saat ini, nikel di Indonesia diperkirakan akan bertahan selama sekitar 15 tahun. Namun, inovasi dalam teknologi penambangan dan eksplorasi bisa memperpanjang masa eksploitasi nikel di masa depan.

Timah

Indonesia juga merupakan produsen timah utama dunia, yang sebagian besar berasal dari Pulau Bangka dan Belitung. Timah banyak digunakan dalam pembuatan solder, pelapisan logam, dan dalam produk elektronik serta kemasan makanan.

Indonesia adalah salah satu produsen utama timah di dunia, dengan cadangan timah yang diperkirakan mencapai 800 ribu ton berdasarkan data Kementerian ESDM. Setiap tahunnya, Indonesia mampu menghasilkan sekitar 85 ribu ton timah.

Cadangan timah Indonesia diperkirakan akan bertahan selama sekitar 26 tahun. Namun, eksplorasi di wilayah-wilayah baru bisa memperpanjang umur cadangan timah Indonesia.

Keberlanjutan Sumberdaya Alam

Keberlanjutan cadangan sumber daya di Indonesia ini sangat tergantung pada bagaimana negara mengelola produksinya, melakukan eksplorasi baru, dan menghadapi perubahan permintaan global. Sumber daya seperti batubara dan minyak bumi yang selama ini menjadi andalan akan semakin berkurang dalam beberapa dekade mendatang.

Di sisi lain, potensi nikel dan gas alam, terutama dengan perkembangan teknologi energi terbarukan dan baterai, memberikan harapan bagi masa depan pertambangan Indonesia. Pemanfaatan yang tepat dan inovasi dalam teknologi penambangan sangat penting untuk menjaga agar sumber daya ini dapat terus mendukung perekonomian nasional di masa depan.

Halaman :

Kata Kunci : Lima Sumber Daya Alam Tambang Terbesar di Indonesia

Sorotan


Teknologi Oil Separator, Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Limbah Industri Tambang

Teknologi

Ketegangan Global Dikhawatirkan Meningkat Terkait Mineral Tanah Jarang (REE)

Internasional

Imbas Pembatasan Kuota Produksi, Harga Nikel Diprediksi Naik Signifikan Tahun Ini

Liputan Khusus

Menimbang Untung-Rugi Rencana Indonesia Membeli Minyak Mentah dari Rusia

Minyak dan Gas

Presiden Prabowo Tunjuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Sebagai Ketua Satgas Hilirisasi

Nasional

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Ironi Ketahanan Energi, Ini Alasan Indonesia Mengimpor Minyak dari Singapura

Ulasan

Energi Panas Bumi Jadi Andalan Bauran EBT Hingga Akhir 2024

Energi

Tambang Batubara di Afghanistan Runtuh, Beberapa Orang Terjebak

Internasional

WALHI Sumbar Sebut Ada Dugaan Aliran Dana Tambang Ilegal 600 Juta Per Bulan Kepada Aparat

Nasional

Bekas Tambang Grasberg Dalam Proses Reklamasi, Berapa Dananya?

Lingkungan

Pasang Iklan

Baca Juga

Pemerintah Akan Dorong Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Swasembada Energi

Energi

Ada Dugaan Pelanggaran HAM Dibalik Aktivitas Tambang di Musi Banyuasin, Berikut Kronologinya

Nasional

Di Tengah Gencarnya Transisi Energi, Mengapa Indonesia Masih Pakai Batubara?

Energi

Indonesia dan Kanada Jalin Kerjasama Sektor Mineral Kritis dan Transisi Energi

Nasional

Harga Komoditas Produk Pertambangan Turun Jelang Pergantian Tahun, Mengapa?

Nasional

Pasang Iklan

Berita Lainnya

China Temukan Cadangan Emas Raksasa Berkualitas Tinggi

Internasional

Bahlil Akui Indonesia Masih Impor Nikel Meski Punya Cadangan Terbesar di Dunia, Ada Apa?

Nasional

Kasus Polisi Tembak Polisi Diduga Akibat Lindungi Tambang Ilegal, Penegakan Hukum Harus Transparan

Nasional

Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakati Kerjasama Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Nasional

Pemerintah Akan Pangkas Izin Sektor Energi Panas Bumi Jadi 5 Hari

Energi

Pasang Iklan